Ekstraksi

Kita sering mendengar istilah ekstraksi dalam farmakologi dan beberapa bidang disiplin ilmu. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan ekstraksi? Banyak orang memiliki kesalahan pemahaman tentang terminologi dari ekstraksi. Pada umumnya banyak orang memiripkan ekstraksi itu sebagai sebuah proses pembuatan jus. Padahal ekstraksi itu memiliki perbedaan sangat nyata dengan pembuatan jus. Ekstraksi itu adalah sebuah proses penyarian zat - zat aktif dari suatu tumbuhan maupun hewan dengan menggunakan pelarut yang dapat mengekstrak suatu zat tanpa memlarutkan material lainnya, yang palin sering digunakan adalah methanol dan ethanol.

Ekstraksi adalah penyarian zat - zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia (Dinda, 2008).

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan mineral yang lainnya (Utami, Devy Anindya, 2009).

Dalam melakukan ekstraksi kita memiliki beberapa metode yaitu ekstraksi dengan metode panas dan ekstraksi dengan metode dingin. Ekstraksi metode dingin meliputi maserase dan perkolasi sedangkan untuk metode panas adalah reflux, soxhlet, digesi, destilasi uap, dan infuse.
  1. Metode dingin
  • Maserasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan ekstraksi maserat pertama dan seterusnya. 
  • Perkolasi adalah ekstraksi pelarut yang yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya pada suhu ruang.
  1. Metode panas  
  • Reflux, ekstraksi pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentudan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan.
  • Soxhlet, ekstraksi menggunakan yang selalu baru dengan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik.
  • Digesi, maserasi kinetik pada temperatur lebih tinggi dari temperatur kamar sekitar 40 - 50 derajat celcius.
  • Destilasi uap, ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial.
  • Infuse, ekstrasi pelarut air pada temepratur pemanas air 96 - 98 derajat celcius selama 15 - 20 menit.(Kurnia, Rizki, 2010).
Sumber:
  • Dinda, 2008, Ekstraksi, diakses di www.medicafarma.blogspot.com pada tanggal 20 februari 2011
  • Utami, Devy Anindya, 2009, Ekstraksi, diakses di www.majarimagazine.com pada tanggal 20 Februari 2011
  • Kurnia, Rizky, 2010, Ekstraksi Pelarut, diakses di wwww.lordbroken.wordpress.com pada tanggal 21 Februari 2011

0 komentar:

Posting Komentar